Mengenang Tengku Zulkarnain, Ustaz Alumni 212 yang Populerkan Boikot Wikipedia

JABARNEWS | BANDUNG – Ulama besar Tengku Zulkarnain atau Tengku Zul meninggal dunia di Rumah Sakit Tabrani, Pekabaru, Riau, Senin (10/5/2021) petang.

Tengku Zul meninggal dunia setelah mendapat perawatan selama beberapa hari karena COVID-19. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas membenarkan kematian Tengku Zulkarnain.

“Saya banyak (bekerja) bersama-sama beliau sewaktu saya jadi sekretaris jenderal MUI dan beliau jadi wakilnya. Di sana, saya dekat dengan beliau dan melihat sosok-nya yang lemah lembut,” kata Anwar Abbas mengenang sosok Tengku Zul.

Tengku Zulkarnain merupakan ustaz kelahiran 14 Agustus 1963. Tengku Zul adalah pria Melayu yang lahir di Medan, Sumatera Utara. 

Baca Juga:  Puluhan Wartawan PWI Kota Bandung Besok Siap Hijaukan Cimahi, Tanam 2.000 Pohon

Dia ialah penceramah lulusan S1 Sastra Inggris dari Universitas Sumatera Utara. Dia sempat menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan MUI pada periode 2015 hingga 2020. 

Selain di MUI, Ustaz Tengku Zul juga aktif sebagai Ketua Majelis Fatwa untuk PP Mathla’ul Anwar, sebuah organisasi yang berfokus pada pendidikan Islam.

Dalam pendidikan Agama Islam, pria berdarah Melayu Deli ini belajar ilmu fiqih dari gurunya yang bernama Syaikh Dahlan Musa dan dan ilmu Al-Qur’an dari Syaikh Azro’i Abdul Rauf. 

Baca Juga:  Waduh! 3.297 Anak di Jabar Positif Covid-19, Ini Kata Dinkes

Tengku Zulkarnain memiliki seorang istri dan dua orang anak perempuan. Beberapa aksinya kerap kali menimbulkan pro-kontra di tengah-tengah masyarakat. 

Pada 2017, misalnya, ketika dia sempat ditolak warga Dayak Sintang saat berkunjung ke Kalimantan. Pada Agustus 2019, dia menuai sorotan publik. 

Saat itu Tengku Zul menyebut letak calon Ibukota Indonesia yang baru yang terletak di Kalimantan Timur berada di garis lurus dengan Beijing, Ibukota Republik Rakyat Tiongkok. 

Tak hanya itu, dia berpendapat bahwa letak Ibukota tersebut dapat dengan mudah dijangkau dengan rudal. Eks Panglima TNI Moeldoko saat itu menyangkal pernyataannya, dengan alasan bahwa saat ini rudal tidak lagi memiliki target yang garis lurus. 

Baca Juga:  Polisi Selidiki Kasus Pencabutan Paksa Bendera Merah Putih di Garut

juga sempat ikut serta dalam Aksi Bela Islam serta aksi-aksi yang dilakukan Alumni 212 pada masa setelahnya. Dalam Pilpres 2019, dia tercatat sebagai salah satu pendukung setia pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Pada Juni 2020, Tengku Zul meributkan isi dari artikel Pembantaian di Indonesia 1965-1966 dan Partai Komunis Indonesia yang ada di Wikipedia bahasa Indonesia. 

Oleh karena itu, pria berkacamata itu membuat tagar #BoikotWikipedia, yang kemudian menjadi trending topic pada 3 Juni 2020. (Red)