Duh! Pemeriksaan Tes PCR di Pangandaran Mahal, Bisa Sampai Sejuta

JABARNEWS | PANGANDARAN – Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran kini fokus pada tracking kontak erat dan pemeriksaan di ruang publik.

Dia mengaku, tes PCR dan Rapid Tes Antigen ini dilakukan sejak 23 Mei sampai dengan 28 Mei lalu dengan cara diacak.

“Setidaknya ada 93 orang yang sudah di tes PCR dan 600 orang sudah mengikuti tes Rapid Antigen,” kata Jeje, Minggu (6/6/2021).

Baca Juga:  Akhir Kisah Persidangan Cerai Aa Gym dan Teh Ninih, Gugatan Dicabut

Menurut dia, akurasi tes antigen sudah sangat bagus dan akan terus dimaksimalkan. “Tes ini diberlakukan secara random bagi pelaku wisatawan dan juga warga,” tuturnya.

Jeje menyebut, saat ini terdapat kendala untuk memaksimalkan tes PCR di antaranya mahalnya biaya pemeriksaan PCR. “Untuk satu kali pemeriksaan saja butuh anggaran sekitar Rp1 juta dan itu harus ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten,” terangnya.

Baca Juga:  Lihai Mencuri Motor, Dua Remaja Ini DiGarut Polisi

Jeje menjelaskan bahwa Pemkab Pangandaran menginginkan tes PCR diperluas, tetapi anggarannya sangat mahal. Selain kendala anggaran, respons masyarakat yang menjalani tes tergolong minim.

“Masyarakat banyak yang mengaku takut di Covid kan setelah menjalani tes PCR dan antigen. Maka Pemkab Pangandaran fokus pada tracing kontak erat dan pemeriksaan di ruang publik secara acak,” jelasnya.

Baca Juga:  Ke Pasar Malam Jaman Now Di Bekasi Yuk

Jeje mengungkapkan bahwa di Kabupaten Pangandaran pernah terjadi 100 kasus positif Covid-19 dalam seminggu, tetapi tingkat kesembuhan pasien cukup bagus. “Saat ini ada 11 pasien positif yang sedang dirawat dan 28 lainya menjalani isolasi mandiri,” tutupnya. (Red)