Terbujuk Rayuan, Siswi SMK di Tasikmalaya Hamil Duluan, Kebun Teh Jadi Saksi

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Feomena hamil di luar nikah kembali terjadi. Kini, Seorang siswi SMK di Tasikmalaya menjadi korban rayuan seorang laki-laki sehingga mau berbuat hubungan intim hingga hamil.

Gadis yang baru berusia 16 tahun itu rela mengikuti ajakan pelaku lantaran berjanji akan menikahinya. Mirisnya, gadis yang masih duduk di bangku SMK itu sudah melahirkan.

“Awalnya mereka pacaran, dan pada saat pacaran tersebut pelaku merayu korban untuk melakukan hubungan badan,” kata Kasatreskrim Polres Tasikmalaya, AKP Hario Prasetyo Seno dalam siaran persnya, Rabu (9/6/2021).

Baca Juga:  Gubernur Anies Baswedan dan PWI Pusat Pastikan Jakarta Tuan Rumah HPN 2021

Mereka berdua melakukan hubungan badan di perkebunan teh di sebuah bangunan kosong, Kecamatan Bojonggambir.

“Berdasarkan pengakuan tersangka, mereka melakukannya hanya satu kali. Kemudian si korban pun hamil. Orangtua korban merasa kaget. Saat ditanya, korban mengaku telah berhubungan badan dengan pacarnya, LP,” lanjutnya.

Baca Juga:  Banser Cianjur Gelar Aksi Kemanusiaan Donor Darah ke PMI

Berdasarkan keterangan Hario, pelaku dan korban melakukan persetubuhan pada September 2020. Sementara orang tua korban melapor ketika kondisi korban sedang hamil tua.

“Kita baru menanganinya sekarang karena dengan pertimbangan takut mempengaruhi kondisi mental korban yang sedang mengandung. Sehingga kami bersepakat, untuk penanganannya lebih baik menunggu kelahirannya saja dulu,” tuturnya.

Mendengar pengakuan anaknya, orang tua korban langsung melapor ke petugas Reskrim Polres Tasikmalaya. Petugas langsung mengamankan pelaku di rumahnya. Pria yang berprofesi sebagai tukang bordir di Kota Bandung mengaku dirinya nekat karena sangat mencintai korban.

Baca Juga:  Poli Rawat Jalan RSUD Sumedang Ditutup, Ada 31 Nakes Positif Covid-19

“Tapi orang tuanya tidak merestui hubungan kami, Pak. Sehingga kami berdua berpikir kalaupun hamil, setelah melahirkan saya akan menikahinya,” kata pelaku sambil tertunduk. (Red)