Nasional

Puluhan Penyintas Covid-19 Donorkan Plasma Konvalesen di Gedung Sate

×

Puluhan Penyintas Covid-19 Donorkan Plasma Konvalesen di Gedung Sate

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | BANDUNG – Terapi plasma konvalesen dinilai dapat meningkatkan angka kesembuhan pasien COVID-19. Namun, penerapan terapi tersebut di Jawa Barat masih minim karena stok terbatas.

Di tengah peningkatan kasus, para penyintas COVID-19 pun diajak mendonorkan plasmanya.

Untuk mendorong partisipasi penyintas COVID-19, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung menggagas gerakan donor plasma konvalesen dengan tajuk Aksi Nyata Gerakan Kemanusiaan di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (13/7/2021).

Baca Juga:  Menpora Dito Optimistis Indonesia Bisa Juara Umum ASG 2024 di Vietnam

Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Provinsi Jabar Dodit Ardian Pancapana yang juga Ketua Panitia Aksi Nyata Gerakan Kemanusiaan mengatakan, permintaan transfusi plasma darah terus meningkat seiring peningkatan kasus COVID-19.

“Data menunjukkan efektivitas pengobatan transfusi plasma konvalesen cukup tinggi yakni hingga 60-90 persen,” kata Dodit.

Antusiasme penyintas COVID-19 untuk berpartisipasi dalam gerakan tersebut tergolong tinggi. Pada hari pertama, sudah ada 22 orang yang mendaftar. Setelah dilakukan skrining, hanya 11 orang masuk tahap pengambilan sampel darah yang akan diuji terlebih dahulu oleh tim PMI Kota Bandung.

Baca Juga:  Empat Pengedar Upal Dibekuk Polres Purwakarta, Pelaku Bermodus Ini

Berlandaskan rasa kemanusiaan untuk menolong sesama dan menyelamatkan nyawa, gerakan tersebut diharapkan dapat memantik semua pihak untuk turut serta membantu memenuhi permintaan plasma konvalesen.

Sekretaris PMI Jabar Rudaha mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia berharap gerakan itu dapat menggugah penyintas COVID-19 yang memenuhi syarat untuk mendonorkan plasmanya.

Baca Juga:  Haul Kanjeng Pangeran Aryo Gus Dur

“Kami dari PMI Jabar mengapresiasi kegiatan ini yang diinisiasi oleh Biro PemOtda, semoga terus berlanjut dan menggerakkan organisasi lain untuk melakukan hal yang sama,” kata Ruhada.

“Saat ini daftar antrian untuk mendapatkan plasma darah di PMI Kota Bandung sudah 600, sangat tinggi permintaannya,” tandasnya. (Red)

Tinggalkan Balasan