Beda Data Dinkes dan BPS Kota Banjar Soal Kasus Stunting, Nana Suryana Bilang Begini

stunting
Ilustrasi kasus stunting. (Foto: Media Indonesia)

JABARNEWS | BANJAR – Berdasarkan dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar, kasus stunting di daerah tersebut pada tahun 2022 mengalami penurunan menjadi 8,7 persen dari sebelumnya 9,3 persen.

Wakil Wali Kota Banjar Nana Suryana mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hasil dari keseriusan pemerintah dalam menekan kasus stunting.

Baca Juga:  Sudah Sepekan Harga Sembako di Kota Banjar Naik, Hanya Harga Tomat yang Turun

Dia menyampaikan, sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menangani hal tersebut juga telah menerbitkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.

Baca Juga:  Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Triwulan II-2022 Capai 5,44 Persen

“Jadi tadi disampaikan oleh dinas terkait bahwa data real itu ada 8,7 persen angka stunting di Kota Banjar. Percepatan penurunan angka ini harus memerlukan komitmen dari semuanya,” kata Nana dikutip JabarNews dari HR-Online pada Minggu (27/3/2022).

Baca Juga:  Antisipasi Judi Online, Polisi di Purwakarta Diperiksa Ponselnya

Meski begitu, dia menyebutkan bahwa data tersebut berbeda dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjar, sebanyak 22,3 persen.