Menkes Apresiasi Inovasi Pemda Sumedang Soal Ini

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi Pemda Sumedang dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi Pemda Sumedang dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya. (foto: dok Kemenkes)

JABARNEWS │ JAKARTA – Inovasi kesehatan di daerah terus tumbuh. Salah satunya datang dari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Tercatat, daerah yang terkenal dengan sebutan Kota Tahu ini sudah lima tahun ini membangun penanganan stunting berbasis elektronik, Simpati.

Baca Juga:  Kemendikbud Hapus Ekstrakurikuler Pramuka di Sekolah, Ini Respon Kwarda Jabar

Kebijakan ini pun langsung mendapat apresiasi dari Menkes Budi Gunadi Sadikin. Apresiasi inisiatif dan leadership ini diberikan dengan alasan Sumedang dalam percepatan penurunan stunting lewat Simpati.

Lalu apakah itu Simpati? Seperti apa dampaknya?

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pada lima tahun terakhir, angka prevalensi stunting di Kabupaten Sumedang, Jawa barat, mengalami penurunan dari 32,2 persen pada tahun 2018 menjadi 8,27 persen di tahun 2022.

Baca Juga:  Prosesi Pemakaman Usai, Ratusan Peziarah Padati Makam Eril

Melalui platform Sistem Informasi Penanganan Stunting Terintegrasi (Simpati), Kabupaten Sumedang menghubungkan berbagai kepentingan mulai dari kader Posyandu, Puskesmas, desa, dinas terkait hingga pimpinan daerah untuk mendapat laporan stunting.

Baca Juga:  Pemprov Jabar Terima Rp638 Juta Barang Bukti Kasus Korupsi Dana Hibah dari Kejari Bandung

Masyarakat umum maupaun para orang tua juga dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk melakukan pengecekan status gizi anak.