Musim Kemarau Panjang, Debit Air Waduk Jatiluhur Menyusut hingga 10 Meter

Waduk Jatiluhur
Kondisi waduk jatiluhur saat mengalami penyusutan akibat musim kemarau. (Foto: Gin/JabarNews).

JABARNEWS | PURWAKARTA – Waduk terbesar di Indonesia, Waduk Jatiluhur yang ada di Kabupaten Purwakarta terus mengalami penyusutan akibat musim kemarau yang melanda.

Saat ini, debit air di waduk itu berada di angka 96 mdpl sedangkan di angka normalnya di titik 107 mdpl.

Direktur Operasi dan Pemeliharaan Perum Jasa Tirta II, Anton Mardiyono mengatakan, selama musim kemarau yang berlangsung tiga bulan sejak Juli 2023, Waduk Jatiluhur mengalami penyusutan debit air hingga 10 meter.

Baca Juga:  Diduga Tak Kuat Menanjak, Truk Kontainer Bermuatan Bahan Kimia Terguling di Tol Cipularang

“Jadi batas normal maksimal itu di 107 mdpl, sedangkan saat ini, batas titik air di ketinggian 96 mdpl, menyusut sekitar 10 meter. Ketinggian itu berada di dua meter diatas batas krisis yang tahun ini kami tentukan di 94,44 mdpl,” ujar Anton saat ditemui di Kantor PJT II, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Selasa, 5 September 2023.

Baca Juga:  Wah! H Aming Bakal Jabat Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika Kemana?

Anton menjelaskan, angka ini masih relatif terkendali sesuai hitungan yang pihaknya sudah tentukan, namun jika sampai bulan November-desember tidak ada hujan, maka kondisi tersebut cukup harus di perhatikan. Pihaknya akan melakukan langkah-langkah agar debit air di waduk Jatiluhur terus terkendali dan pasokan air ke wilayah hilir terus dapat dilakukan.

Baca Juga:  Duh! Harga Beras di Purwakarta Masih Tinggi