Musim Kemarau Panjang, Debit Air Waduk Jatiluhur Menyusut hingga 10 Meter

Waduk Jatiluhur
Kondisi waduk jatiluhur saat mengalami penyusutan akibat musim kemarau. (Foto: Gin/JabarNews).

“Kebutuhan 1,8, air yang tersedia masih 2,8 milyar, ada surplus air sampai dengan Desember 1,1 milyar dengan catatan di bulan November-desember sudah mulai ada hujan, apabila di november-desember tidak ada hujan atau masih rendah kita sudah merencanakan TMC, teknologi modifikasi cuaca yang akan kita laksanakan di bulan November atau akhir Oktober,” Ungkapnya.

Baca Juga:  Ini Sasaran Polres Purwakarta dalam Operasi Keselamatan Lodaya 2023

Masih kata Anton, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) itu akan menelan biaya sebesar 13,4 Milyar rupiah, dan akan berlangsung selama satu bulan, hujan buatan akan terjadi di wilayah hilir seperti Bandung, sebagian Cianjur dan sebagian Purwakarta.

“Dengan TMC dan awan yang bagus kita masih bisa berharap ada potensi air tambahan 400-500 juta meter kubik, artinya bisa merecovery kebutuhan air untuk ke tiga fungsi tadi dalam satu bulan, kebutuhan air dalam satu bulan,” Jelas Anton.

Baca Juga:  Polres Pematangsiantar Tangkap Empat Pengedar Narkoba

Meski demikian, kata dia, penyusutan air pada Waduk Jatiluhur tidak mengganggu pengaliran air ke saluran imigrasi. Seperti yang diketahui, wilayah kerja Perum Jasa Tirta II itu meliputi wilayah Bekasi, Karawang, Subang, Purwakarta, dan sebagian Indramayu.

Baca Juga:  Tekan Pengangguran, Disnakertrans Purwakarta Gulirkan Sejumlah Program Pelatihan Kerja

“Hingga saat ini areal sawah di wilayah itu masih bisa terairi dengan metoda gilir giring air,” pungkasnya. (Gin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News