Daerah

Membangun Generasi Emas: Kolaborasi Pendidikan dan Literasi di Festival Nasional Kreatif 2025

×

Membangun Generasi Emas: Kolaborasi Pendidikan dan Literasi di Festival Nasional Kreatif 2025

Sebarkan artikel ini
Membangun Generasi Emas: Kolaborasi Pendidikan dan Literasi di Festival Nasional Kreatif 2025
Suasana penuh inspirasi di Festival Nasional Kreatif 2025, di mana para penggiat literasi dan pendidikan bersinergi untuk membangun budaya literasi yang lebih maju di Indonesia

JABARNEWS| BANDUNG – Festival Nasional Kreatif 2025 berlangsung di Aula GSG Kawasan DPR/MPR RI dengan semangat literasi dan kreativitas. Mengusung tema “Bersinergi dalam Kekuatan Karya dan Prestasi”, JB Edukreatif Indonesia menggelar acara ini untuk mengapresiasi sekolah, kepala sekolah, guru, dan siswa yang aktif menerbitkan buku. Festival ini juga mempertemukan para pelaku pendidikan dan penggiat literasi untuk berbagi pengalaman, memperkuat kolaborasi, dan mendorong perubahan positif dalam membangun budaya literasi yang lebih maju di Indonesia.

Mengapresiasi Kontribusi Dunia Pendidikan

JB Edukreatif Indonesia memberikan penghargaan kepada sekolah dan individu yang telah berkontribusi dalam penerbitan buku. Penghargaan ini menegaskan bahwa literasi memiliki peran penting dalam membangun generasi yang lebih cerdas dan kritis. Acara ini juga membuka ruang diskusi bagi penggiat literasi dan pendidik untuk bertukar wawasan tentang tantangan dan solusi dalam meningkatkan literasi di Indonesia.

Festival ini menampilkan berbagai pertunjukan seni seperti puisi, teatrikal, musikalisasi puisi, pantomim, dan tarian. Setiap pertunjukan menggambarkan kekuatan literasi dalam membangun kreativitas dan semangat berkarya. Para peserta pun semakin antusias mengikuti rangkaian acara yang penuh inspirasi ini.

Dukungan dari Tokoh Pendidikan dan Literasi

Setelah pembukaan yang meriah, sejumlah tokoh penting menyampaikan dukungan mereka. Ketua Pelaksana, Herman Syahara, menegaskan pentingnya literasi dalam pengembangan sumber daya manusia. “Literasi adalah kunci untuk membangun generasi yang lebih unggul. Melalui festival ini, kami ingin memperkuat sinergi antara pelaku pendidikan dan literasi di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga:  Dua Pekan, Korban Meninggal Dunia karena Covid-19 di Kota Bogor Ada 23 Orang

Pendiri JB Edukreatif Indonesia, Yulianti SE., M.Si., menyoroti pentingnya penerbitan buku sebagai langkah nyata dalam meningkatkan literasi. “Kami bangga dapat bekerja sama dengan sekolah, guru, dan siswa dalam menerbitkan buku. Ini membuktikan bahwa literasi memiliki kekuatan besar dalam memperluas wawasan anak bangsa,” ungkapnya.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek RI, Hafidz Muksin S.Sos., M.Si., menambahkan bahwa literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga tentang berpikir kritis dan mengolah informasi dengan bijak. “Kita harus bersinergi untuk meningkatkan kualitas literasi agar generasi muda lebih siap menghadapi tantangan global,” katanya.

Sementara itu, Dr. Sastri Sunarti Sweeney, Kepala Pusat Riset Manuskrip dan Tradisi Lisan BRIN, menegaskan pentingnya menjaga budaya literasi dan tradisi lisan. Ia membuka acara dengan pembacaan puisi yang menggugah semangat hadirin untuk terus berkarya dan menjaga warisan intelektual bangsa.

Bedah Buku: Membangun dan Pemberdayaan Perempuan

Sesi bedah buku menjadi salah satu acara paling dinanti. Dr. Nurhaeni Sikki, S.A.P., M.A.P. membahas bukunya yang berjudul Membangun dan Pemberdayaan Perempuan. Ia menekankan bahwa pemberdayaan perempuan harus mencakup literasi digital, kesetaraan gender, serta perlindungan hukum.

Baca Juga:  SPBU di Sukabumi Terbukti Curang, Polisi Ungkap Modus Pengurangan Takaran BBM

“Pemberdayaan perempuan bukan hanya soal memberi kesempatan, tetapi juga memastikan perlindungan yang menjamin hak-hak mereka,” jelasnya. Buku ini juga mengupas isu-isu penting seperti etika, karir perempuan, dan peran mereka dalam industri teknologi serta pengambilan keputusan sosial dan politik.

Sebagai bentuk apresiasi, Universitas Sangga Buana YPKP Bandung memberikan merchandise kepada peserta yang aktif dalam diskusi. Buku karya Dr. Nurhaeni juga dibagikan kepada peserta sebagai bagian dari upaya memperluas pemahaman tentang pemberdayaan perempuan.

Penghargaan bagi Para Penggerak Literasi

Festival ini juga memberikan penghargaan kepada kepala sekolah, guru, siswa, serta penggiat literasi yang telah berkontribusi luar biasa dalam dunia literasi. Penghargaan ini menjadi simbol apresiasi terhadap perjuangan mereka dalam membangun budaya literasi yang lebih kuat di sekolah dan masyarakat.

Acara semakin berkesan dengan kehadiran artis Olivia Zallianty yang membacakan puisi penuh makna. Penampilannya memukau hadirin dan memperkuat pesan bahwa seni dan sastra memiliki peran besar dalam memperkaya budaya literasi.

Talkshow Inspiratif: Membangun Kolaborasi Literasi Global

Talkshow yang berlangsung di sesi akhir menghadirkan berbagai tokoh inspiratif. Duta Besar Ecuador, Luis Arrelano Jibaja, membahas pentingnya hubungan internasional dalam memperkuat literasi global. Dr. Sunu Wasono, M.Hum., dan Bara Pattyaradja, seorang tokoh sastra dan literasi, turut membagikan wawasan mereka tentang bagaimana literasi dapat memperkuat identitas bangsa.

Baca Juga:  Selama Tahun 2021 BI Temukan Uang Palsu Sebanyak 30 ribu Lembar

Bara Pattyaradja juga membacakan puisi yang menggugah semangat hadirin. Puisi ini menggarisbawahi bagaimana literasi bisa menjadi alat perubahan sosial yang kuat. Para peserta pun merasa semakin terinspirasi untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam gerakan literasi nasional.

Kolaborasi untuk Masa Depan Literasi

Festival Nasional Kreatif 2025 menegaskan bahwa literasi bukan hanya tanggung jawab dunia pendidikan, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Dengan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, komunitas literasi, dan masyarakat, Indonesia bisa mempercepat peningkatan literasi dan mencetak generasi yang lebih kreatif serta siap menghadapi tantangan global.

Festival ini juga mengingatkan pentingnya membangun ekosistem literasi yang kuat. Sinergi antar berbagai pihak akan menjadi kunci utama dalam membuka peluang baru di era digital yang terus berkembang. Semoga semangat yang dihadirkan dalam festival ini terus menginspirasi dan mendorong kemajuan literasi di Indonesia.