JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa sejumlah warga sipil yang menjadi korban tewas dalam insiden ledakan pemusnahan amunisi di Garut, telah lama bekerja membantu TNI. Bahkan, beberapa di antaranya sudah menjalani profesi itu hingga 10 tahun.
“Mereka pengakuannya bekerja di sana. Sudah cukup lama, ada yang sampai 10 tahun. Ini menjadi profesi yang ditekuni dan memang sudah berpengalaman,” ujar Dedi kepada wartawan di RSUD Pameungpeuk, Selasa (13/5/2025).
Dedi menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menanggung biaya kehidupan dan pendidikan anak-anak korban yang belum menikah.
“Itu menjadi tanggung jawab gubernur. Pendidikan mereka sampai kuliah, termasuk kebutuhan sehari-harinya akan kami tanggung,” katanya.
Selain itu, Pemprov Jabar juga memberikan santunan sebesar Rp50 juta per korban kepada keluarga.