JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung terus memperkuat kemitraan antara perguruan tinggi, industri, dan dunia usaha untuk memperluas peluang kerja bagi masyarakat. Upaya ini dilakukan sebagai respons atas masih lebarnya kesenjangan antara kompetensi lulusan dan kebutuhan pasar kerja, sementara tingkat pengangguran tetap menjadi salah satu persoalan prioritas di Kota Bandung.
Kolaborasi Pemerintah dan Kampus untuk Atasi Pengangguran
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menegaskan bahwa penanganan pengangguran membutuhkan kerja bersama. Ia menilai penyelarasan antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri harus menjadi perhatian utama.
“Seluruh angkatan kerja yang ada di Kota Bandung, khususnya lulusan Unpas sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, tentu kami harapkan bisa langsung mendapatkan pekerjaan di sektor formal,” ujar Farhan saat menghadiri Job Fair/Career Expo Unpas 2025 di Kampus IV Unpas, Sabtu 22 November 2025.
Selain itu, Farhan menjelaskan bahwa kegiatan job fair terus berperan sebagai jembatan penting yang mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan. “Job fair itu memang salah satu cara untuk menjadi jembatan bagi kelompok pencari kerja dengan mereka yang punya lapangan pekerjaan,” tuturnya.
Menutup Kesenjangan Kompetensi Lulusan
Meskipun peluang kerja tersedia, Farhan menilai kecocokan antara kompetensi lulusan dan kebutuhan industri masih menjadi masalah klasik. Ia menekankan pentingnya penyelarasan tersebut agar lulusan perguruan tinggi lebih cepat terserap di pasar kerja.
“Jadi match and link antara pendidikan dengan lapangan pekerjaan itu masih jadi masalah klasik yang kita hadapi bersama,” ujarnya. Karena itu, Pemkot Bandung mendorong perguruan tinggi untuk terus memperbarui kurikulum, memperluas kerja sama industri, dan menyiapkan lulusan yang siap kerja.
Pemkot Bandung Dorong Iklim Usaha Kondusif
Lebih jauh, Farhan menegaskan bahwa peningkatan peluang kerja tidak hanya bergantung pada kualitas lulusan. Ia menyebut bahwa iklim usaha yang kondusif memiliki peran besar dalam membuka lapangan kerja baru. Oleh karena itu, Pemkot Bandung terus memastikan pelaku usaha memperoleh dukungan penuh untuk mengembangkan bisnisnya.
“Kami juga mendorong pemberian kesempatan berusaha kepada semua sektor bisnis agar usaha mereka berjalan dengan baik di Kota Bandung dan dapat menyediakan kesempatan lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi para pencari kerja,” jelas Farhan.
Ia menambahkan bahwa kepastian hukum bagi pelaku usaha menjadi faktor penting yang memengaruhi pertumbuhan usaha dan penyerapan tenaga kerja. “Kedua juga terkait kepastian hukum dan kepastian berusaha bagi para pengusaha,” katanya.
Unpas Perkuat Kurikulum dan Siapkan Lulusan Siap Kerja
Sementara itu, Wakil Rektor Belmawabud Universitas Pasundan, Prof. Dr. Cartono menyampaikan bahwa Job Fair Unpas 2025 menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-65 Unpas. Acara ini, menurutnya, menjadi wujud komitmen kampus dalam mempersiapkan lulusan yang lebih kompetitif.
“Acara Job Fair Unpas tahun 2025 diikuti kurang lebih 40 perusahaan. Mudah-mudahan terus berkontribusi dalam penyaluran tenaga kerja dan tenaga-tenaga ahli dari Universitas Pasundan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa kurikulum Unpas telah dirancang untuk mendekatkan mahasiswa dengan dunia usaha. “Sebanyak 44–50 SKS diarahkan untuk memperoleh kompetensi tambahan di luar program studi. Kaki pertama ditancapkan kuat-kuat di kampus, kaki kedua sejak menjadi mahasiswa diarahkan terjun ke masyarakat,” jelasnya.
Job Fair / Career Expo Unpas 2025 menghadirkan sekitar 40 perusahaan dari berbagai sektor, mulai dari perbankan, teknologi, perhotelan, industri kreatif, hingga perusahaan rintisan. Selain itu, para pencari kerja dapat langsung melamar, berkonsultasi dengan HR, serta memperoleh informasi peluang magang dan kerja.(Red)
