Ia kemudian merambah ke produk minuman lainnya seperti Kurma Latte, Blue Latte, Coffee Latte, dan frozen food.
““Karena banyak peminatnya dan saat Covid itu juga saya punya banyak waktu luang karena mengajar secara online, akhirnya banyak yang mau jadi reseller, totalnya sampai 30 orang dan dari sini saya mulai mengurus manajemennya dan serius menekuni bisnis minuman herbal. Dari hasil itu lumayan pendapatan saya bisa di Rp 20-30juta per bulan,” imbuhnya.
Ekspansi usaha Ilma tidak berhenti pada minuman herbal saja. Ia mulai menjual minuman kopi di sekitar Kota Serang menggunakan gerobak listrik. Inovasi dan branding terus dilakukan dengan menciptakan nama-nama produk yang lebih kekinian seperti Sumertime, Tropical Purple, Tropical Sunset Hibiscus, dan Sweet Tamarind.
Namun pada 2022, bisnis Ilma mengalami pasang surut dimana jumlah reseller menurun drastis. Ini mendorongnya untuk mencari solusi dengan mengunjungi Rumah BUMN di Kota Serang untuk belajar tentang pemasaran produk.
Di Rumah BUMN, Ilma diperkenalkan dengan pelaku UMKM lainnya serta mendapatkan pelatihan tentang kemasan produk, penguatan manajemen bisnis, dan pengembangan skala usaha. Ia juga memperoleh kesempatan untuk saling berbagi pengalaman dengan pelaku UMKM lainnya di Kota Serang.