Daerah

46 Ribu Pelari Serbu Bandung! Pocari Sweat Run 2025 Pecahkan Rekor Peserta Nasional

×

46 Ribu Pelari Serbu Bandung! Pocari Sweat Run 2025 Pecahkan Rekor Peserta Nasional

Sebarkan artikel ini
46 Ribu Pelari Serbu Bandung! Pocari Sweat Run 2025 Pecahkan Rekor Peserta Nasional
Start di Balai Kota Bandung! Ribuan pelari antusias memulai Pocari Sweat Run 2025 sejak fajar.

 

JABARNEWS | BANDUNGKota Bandung mendadak jadi lautan pelari! Lebih dari 46 ribu orang dari berbagai penjuru Indonesia ambil bagian dalam Pocari Sweat Run 2025, Minggu pagi, 20 Juli 2025. Dari yang lari sambil ngejar personal best, sampai yang cuma pengin seru-seruan bareng komunitas, semuanya tumpah ruah di kota kembang. Bukan cuma ajang olahraga, tapi ini juga jadi bukti kalau Bandung makin kuat dicintai sebagai pusat sport tourism nasional!

Rute Ikonik, Suasana Kota Sejuk, Pelari Happy!

Sejak pukul 4 pagi, kawasan Balai Kota Bandung sudah riuh dengan suara semangat dan dentuman musik. Di situlah titik start dan finish digelar, menggantikan lokasi sebelumnya di Gedung Sate. Para peserta menempuh rute yang nggak cuma menantang, tapi juga penuh cerita: melewati Jalan Ir. H. Juanda, Diponegoro, Supratman, hingga Jalan Asia Afrika.

Banyak pelari mengaku terpesona dengan nuansa kota Bandung yang sejuk dan ikonik. Jalanan yang mereka lewati seperti memperkenalkan sejarah kota dari sudut pandang kaki yang berlari.

46 Ribu Lebih Peserta! Ini Bukan Sekadar Lomba Lari

Tahun ini, Pocari Sweat Run Indonesia sukses menggaet 16.000 pelari untuk lari langsung di Bandung. Sementara itu, 30.435 peserta lain tersebar di 373 kota di Indonesia ikut kategori virtual run. Kalau dijumlahkan, total peserta tembus angka 46.435 orang. Gila, kan?

Baca Juga:  Ridwan Kamil Segera Umumkan Pengelola TPPAS Legok Nangka

“Kalau tahun pertama dulu hanya sekitar 5.000 peserta, sekarang kita sudah sampai 46.000. Ini menunjukkan peningkatan luar biasa,” ujar Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka, Puspita Winawati.

Puspita bilang, lonjakan jumlah peserta itu nggak lepas dari kualitas acara yang terus ditingkatkan setiap tahunnya. Dari rute, sistem keamanan, sampai pengalaman peserta, semuanya naik level!

Kota Bandung Makin Pede Jadi Kota Pelari

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan ikut hadir di lokasi dan kelihatan bangga banget dengan antusiasme masyarakat.

“Event ini membangun citra Bandung sebagai kota pelari. Tahun depan harus ada lagi event ini,” katanya dengan semangat.

Menurut Farhan, keberhasilan acara ini membuktikan bahwa Bandung siap menjadi tuan rumah event olahraga skala nasional bahkan internasional. Apalagi, Bandung punya banyak keunggulan: udara sejuk, suasana kota yang hidup, dan masyarakat yang ramah.

Farhan juga menambahkan, “Saya tidak hanya memikirkan kenyamanan pelari, tapi juga pengemudi mobil yang harus berbagi jalan. Itu yang kita pelajari untuk tahun depan. Kita menjadikan Bandung sebagai kota pelari paling nyaman di Indonesia.”

Rute Baru, Tapi Masih Butuh Perbaikan

Tahun ini, penyelenggara memindahkan titik start dan finish ke Balai Kota Bandung, yang memberikan nuansa lebih dekat dengan pusat pemerintahan kota. Tapi meski banyak hal berjalan mulus, tetap saja ada catatan penting untuk dibenahi ke depannya.

Baca Juga:  Dua Pekan, Korban Meninggal Dunia karena Covid-19 di Kota Bogor Ada 23 Orang

Farhan menyoroti persoalan kemacetan di beberapa titik, terutama di Cicadas, Kiaracondong, Viaduct, dan sekitar Gedung Pakuan. Bahkan, pukul 04.40 WIB, antrean kendaraan sudah mengular di Jalan Supratman.

“Penyebabnya sepele, ada satu mobil yang parkir dan mau keluar. Tapi efeknya panjang,” jelasnya.

Melalui pantauan di Bandung Command Center, Pemkot memetakan empat titik kemacetan utama yang jadi evaluasi penting untuk tahun depan.

Komunikasi Publik Juga Harus Lari Lebih Cepat

Selain soal rute, komunikasi publik juga jadi PR besar. Menurut Farhan, masyarakat non-pelari juga harus merasa dilibatkan.

“Komunikasi publik ini penting. Semua orang harus merasa terlibat, bukan cuma yang lari,” ucapnya.

Farhan menyarankan ke depan, metode komunikasi tidak lagi bergantung sepenuhnya pada media sosial. Kota Bandung akan memakai pendekatan berbasis analitik dan metode below the line untuk menyampaikan informasi yang lebih tepat sasaran.

Dari Anak-Anak hingga Virtual Runners, Semua Terlibat!

Nggak cuma kategori half marathon dengan 8.307 peserta, event ini juga punya kategori 10K (4.330 peserta), 5K (3.209 peserta), dan bahkan Kids Dash yang diikuti 154 anak. Jadi, dari anak-anak sampai pelari veteran, semua bisa ikutan.

Ajang ini benar-benar inklusif dan menyenangkan. Cocok buat yang mau lari sambil healing, atau buat yang pengin cetak rekor pribadi.

Baca Juga:  Walhi Ungkap Turunnya Kualitas Lingkungan Hidup di Jabar Karena Proyek Strategis Pemerintah

Bukan Cuma Lari, Tapi Juga Peduli Lingkungan

Penyelenggara nggak cuma fokus di jalur pelari, tapi juga di jalur keberlanjutan. Tahun ini, panitia berhasil menangani 11,3 ton sampah secara ramah lingkungan, yang jika dihitung setara dengan pengurangan emisi karbon dari 1.425 pohon.

“Kita terus belajar dan berkembang. Tahun ini sudah tahun ke-12. Kalau diumpamakan sebagai manusia, mungkin kami baru remaja, tapi sudah banyak belajar,” ujar Puspita sambil tersenyum.

Ayo Siap-Siap! Tahun Depan Harus Lebih Seru Lagi

Pocari Sweat Run 2025 memang sukses besar, tapi baik Pemkot Bandung maupun penyelenggara sepakat, tahun depan harus lebih baik lagi. Rute harus lebih cerdas, komunikasi harus lebih masif, dan pengalaman peserta harus lebih menyeluruh.

“Kita sekarang punya alasan kuat untuk memperbaiki semua fasilitas olahraga. Event seperti ini membuktikan manfaatnya sangat luas,” kata Farhan.

Dengan dukungan dari Kemenpora, 21 sarana olahraga publik, dan pengembangan kawasan Tegalega seluas 20 hektar, Bandung tampaknya makin siap menegaskan diri sebagai surganya pelari di Indonesia.

Jadi, Siap Lari di Bandung Tahun Depan?

Kalau kamu belum sempat ikut tahun ini, jangan sampai ketinggalan tahun depan. Karena Pocari Sweat Run bukan cuma soal lomba, tapi tentang kebersamaan, semangat hidup sehat, dan jatuh cinta lagi pada kota yang penuh cerita: Bandung.(Red)