
Untuk memastikan seluruh alumni mendapatkan informasi, pihak sekolah juga bekerja sama dengan wali kelas dalam menghubungi mereka.
Dian mengungkapkan bahwa sejak tahun 2012 hingga 2024, terdapat 236 ijazah yang belum diambil, dengan total tunggakan biaya sekolah mencapai sekitar Rp 525 juta.
Meski demikian, pihak sekolah tetap menyerahkan ijazah tanpa mempersyaratkan pembayaran tunggakan.
“Soal tunggakan, kami tentu berharap ada itikad baik dari alumni atau bantuan dari pemerintah, karena bagaimanapun sekolah swasta bergantung pada dana dari orang tua siswa,” ujarnya.