AHY juga menyoroti perlunya pembangunan infrastruktur multifungsi seperti landasan udara yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan nasional. Ia menekankan bahwa stabilitas negara hanya bisa dicapai melalui sinergitas yang berkelanjutan.
Tak kalah penting, AHY menyinggung perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang kini mulai mengubah wajah pertahanan.
“Jika dulu kekuatan militer ditentukan oleh jumlah alutsista fisik, kini AI mampu memberikan daya gentar yang bahkan bisa mencegah perang sebelum terjadi kerusakan fisik,” jelasnya.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa pelatihan dan ketangguhan prajurit tetap menjadi aspek yang tidak bisa digantikan. “Prajurit harus tetap dilatih dan disiapkan untuk menghadapi segala medan dan situasi,” pungkasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News