Enjang menjelaskan, aksi ini merupakan kelanjutan dari berbagai unjuk rasa yang pernah digelar sebelumnya. Namun, menurutnya, pihak aplikator tidak pernah serius menanggapi tuntutan pengemudi.
“Sudah berkali-kali kami sampaikan aspirasi secara damai, namun diabaikan. Program-program baru dari aplikator seperti ‘hemat’ dan ‘prioritas’ justru semakin menekan kami,” tegasnya.
Ia juga menyoroti lemahnya perlindungan pemerintah terhadap pengemudi ojol, yang menurutnya merupakan bagian penting dari ekosistem transportasi digital nasional.
“Kami berharap aksi ini menjadi momentum evaluasi nasional, agar pemerintah hadir dan menegakkan regulasi yang adil bagi pengemudi,” tuturnya.
Aksi ini digelar tepat sehari sebelum peringatan Hari Kebangkitan Nasional, dan GAOP berharap semangat perjuangan itu juga dirasakan dalam upaya memperjuangkan keadilan ekonomi di sektor transportasi digital. (Gin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News