Bahkan, anggaran perjalanan dinas gubernur sendiri diturunkan dari Rp1,5 miliar menjadi hanya Rp100 juta.
Selain itu, penggunaan listrik kantor juga akan dibatasi hingga 75 persen. Lampu di bagian dalam gedung akan dimatikan pada malam hari, sementara bagian luar tetap menyala untuk keamanan. Langkah efisiensi lainnya termasuk penghapusan kebiasaan menjamu tamu dengan makanan.
“Nanti kebiasaan itu akan kami hapuskan. Kami hanya akan menyiapkan air putih saja. Jadi, nanti kalau bertamu ke provinsi hanya minum air putih,” ungkapnya.
Prioritas Rakyat: Belanja Pembangunan Tetap Ditingkatkan
Meskipun terjadi pemotongan TKD dan efisiensi anggaran ketat, Gubernur Jawa Barat ini memastikan bahwa belanja pembangunan untuk kepentingan masyarakat justru akan ditingkatkan.