Angka Kasus HIV/Aids Di Ciamis Terbilang Cukup Tinggi

JABARNEWS | CIAMIS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis mencatat angka kasus penderita HIV/Aids di wilayahnya lumayan cukup tinggi. Tercatat hingga November 2019 sebanyak 497 orang penderita Positif HIV dan 272 orang sudah masuk ke fase Aids.

Kepala Bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P), Dinkes Kabupaten Ciamis, Bayu Yudiawan, mengatakan penderita HIV/Aids tersebut kebanyakan didominasi dari kalangan Ibu Rumah Tangga.

“Angka tersebut dipastikan dapat bertambah, seperti fenomena gunung es, jadi artinya masih banyak sekali penderita HIV yang belum tercatat,” ujar Bayu, Rabu (11/12/19).

Baca Juga:  Soal Merebaknya Kasus Cacar Monyet, Ini Kata Dinkes Kota Depok

Selain itu menurut Bayu, trend perilaku seks menyimpang seperti Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL) atau kaum Gay meningkat terus di Ciamis.

“Namun untuk Wanita Pekerja Seks (WPS) angkanya cenderung naik turun,” ujarnya

Bayu menilai, kasus tersebut di Ciamis cukup memprihatinkan, dan banyak menimpa kalangan usia produktif, sehingga perilaku tersebut merupakan faktor utama penyebaran HIV/Aids di Ciamis.

Baca Juga:  Kunjungi Batam, Sandiaga Uno Tinjau Protokol Kesehatan dan Pariwisata

Untuk meminimalisir angka HIV/Aids di Kabupaten Ciamis, Bayu mengaku, Dinkes Ciamis tengah menggandeng beberapa komunitas anak muda agar lebih peduli terhadap kesehatan dan menanggulangi angka kasus HIV/Aids di Ciamis.

Seluruh Puskesmas yang tersebar di 27 Kecamatan di Ciamis sudah dapat melayani voluntary counselling and testing (VCT) atau konseling dan tes HIV sukarela (KTS). Layanan ini bertujuan untuk membantu pencegahan, perawatan, serta pengobatan bagi penderita HIV/Aids secara gratis.

Baca Juga:  GMPK Pertanyakan Ijin Pembangunan Pabrik Baja

“Kita ingin menghilangkan dan menggeser paradigma bahwa penyakit HIV tidak ada obatnya, nah sekarang stigma itu harus berubah, jadi definisi penyakit HIV/Aids itu penyakit kronis, asalkan dia minum obat secara teratur, kadar virus didalam darahnya bisa menurun atau negatif, sehingga dia bisa hidup normal seperti orang sehat pada umumnya,” ucapnya. (CR1)