Tak hanya warga lokal, festival juga dihadiri delegasi dari 15 negara termasuk Malaysia, Rwanda, Arab Saudi, India, dan Thailand.
Mereka ikut menampilkan budaya khas negara masing-masing, memperkuat semangat solidaritas Asia–Afrika yang lahir dari Bandung sejak Konferensi Asia Afrika 1955.
Deretan penampilan seni tradisional dan modern menghiasi panggung utama. Ada tarian kreasi SMA Mekar Arum, Paduan Suara Buleud Voice, Sanggar Tari Jaipong Wandasari, hingga pertunjukan Kompak Tilu dan Cakrani dengan tari “Laku Pangaku”. Semua tampil memukau di hadapan lautan penonton.
Selain pertunjukan, festival juga menghadirkan bazar kreatif berisi produk fesyen, kuliner Nusantara, dan karya komunitas lokal.
Pengunjung bisa mencicipi makanan khas sambil berbelanja produk unggulan Bandung.