ATM Beras, Cara Pemkab Purwakarta Agar Subsidi Tepat Sasaran

JABAR NEWS | PURWAKARTA – Mak Onih (70) warga Kampung Rawa Salem RT 01/01 Desa Wanakerta, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta menjadi orang pertama yang menikmati fasilitas ATM Beras yang diluncurkan oleh Pemkab Purwakarta, Kamis (01/06/2017) di desa tersebut.

Nenek tua yang memiliki dua orang anak dan dua orang cucu tersebut tampak kebingungan berdiri tepat di depan mesin ATM beras yang baru ia lihat pertama kali. Untungnya, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi membantu Sang Nenek memasukan kartu ATM dan Personal Identity Number (PIN) ke dalam mesin yang memiiki sistem paling mutakhir di Indonesia itu.

Sambil membimbing, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bertanya kepada Sang Nenek tentang keseharian, bagaimana nenek tersebut mendapatkan beras dan dari mana uang untuk membeli berasnya.

Baca Juga:  Sudah 40 Tahun Menikah, Udin dan Yati Akhirnya Disahkan Negara Sebagai Pasutri

 “Syukur ini mah gratis. Emak biasa mendapatkan beras jatah beras raskin (sekarang beras sejahtera) dari aparat desa, harganya Rp 2.500 per liter, uang buat belinya mah kadang dari anak, kadang ada yang ngasih,” jawab Mak Onih semeringah.

Mak Onih merupakan satu dari 46.582 jiwa warga Purwakarta penerima beras sejahtera. Jumlah ini secara persentase hanya kurang dari 5% dari total penduduk di Kabupaten Purwakarta.

Target realistis pun telah diusung oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam pelaksanaan Program ATM beras ini yakni, akhir Tahun 2017 diharapkan tidak ada lagi warga Purwakarta yang mengkonsumsi beras sejahtera jatah pemerintah pusat yang didistribusikan oleh Badan Urusan Logistik.

Baca Juga:  Dishub Jabar Klaim Arus Mudik Lebaran 2023 Lancar, Benarkah?

Selain itu, keberadaan ATM beras ini juga dinilai dapat memutus mata rantai distribusi beras subdisi yang kerap disalahgunakan oleh oknum aparat desa untuk menarik keuntungan. Sikap tidak terpuji ini, pernah terjadi di beberapa desa di Kabupaten Purwakarta.

Melalui ATM beras, skema aliran beras menjadi sangat sederhana. Beras dikumpulkan oleh aparat desa dari warga Purwakarta yang sudah mampu, kemudian dimasukan ke dalam ATM beras berkapasitas 300 Kg. Lalu warga yang kurang mampu, dalam hal ini penerima jatah beras sejahtera, dapat langsung datang ke ATM beras.

Baca Juga:  Sebanyak 129 Korban Gempa Cianjur Jalani Perawatan di Kota Bandung

Sekali penarikan mereka bisa mendapatkan 3 Kg beras, dengan jatah maksimal sebanyak 15 Kg beras setiap bulannya.

“Datanya tersistem dengan baik. Jadi bisa tepat sasaran. Kadang dalam kasus pembagian rastra masih saja ada oknum yang bermain, menjual berasnya kepada orang yang tidak berhak. Sekarang tidak bisa lagi. Data masuk dan data keluarnya beras itu dapat diketahui secara real time,” ungkap Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Jum’at (02/06/2017) saat dihubungi.

Tahap awal pelaksanaan program ini, tersedia sebanyak 4 ATM beras yang tersebar di 4 desa meliputi Desa Wanakerta, Desa Dangdeur, Desa Cibungur dan Desa Bungursari. Seluruhnya berada dalam kawasan Kecamatan Bungursari Purwakarta. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat