JABARNEWS | BANDUNG – Kementerian Agama Republik Indonesia menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Keputusan ini diumumkan setelah Sidang Isbat yang berlangsung di Gedung Kemenag RI, Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Penetapan ini didasarkan pada hasil pengamatan hilal di berbagai titik pemantauan di Indonesia, salah satunya di Observatorium Albiruni, Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba). Pengamatan hilal dilakukan pada Jumat (28/2/2025) dengan koordinat Lintang -6˚54’12” LS dan Bujur 107˚36’32” BT, serta ketinggian lokasi 750 meter di atas permukaan laut.
Kepala Observatorium Albiruni Encep Abdul Rojak, S.H.I., M.Sy., menyatakan bahwa kegiatan rukyat hilal ini resmi terdaftar sebagai titik pengamatan hilal awal Ramadhan. “Hasil pengamatan ini dilaporkan kepada Kementerian Agama RI sebagai bahan pertimbangan dalam Sidang Isbat,” ujarnya.
Encep menjelaskan bahwa ijtimak atau konjungsi terjadi pada pukul 06.03 WIB. “Konjungsi adalah saat Bumi, Bulan, dan Matahari berada dalam satu garis astronomis. Umur hilal dari konjungsi hingga pengamatan diperkirakan sekitar 12 jam 10 menit,” jelasnya.
Pengamatan hilal dimulai saat matahari terbenam pada pukul 18.10 WIB dan berlangsung selama 19 menit hingga bulan terbenam pada pukul 18.29 WIB. Saat itu, hilal berada pada azimuth 263˚57’31” dengan posisi matahari di azimuth 261˚56’13”. “Berdasarkan data ini, hilal berada di sebelah utara atau kanan matahari,” kata Encep.