“Kota Bandung sangat sibuk oleh berbagai macam event. Ini rangkaian penutup AAYF, tetapi puncak perayaan keberagaman akan kita rayakan pada 25 Oktober,” ujarnya.
Farhan juga menjelaskan visi pembangunan Kota Bandung 2025–2029 yang berlandaskan nilai UTAMA (Unggul, Terbuka, Amanah, Maju, dan Agamis).
Nilai “Terbuka” dan “Inklusif” disebutnya jadi fokus utama agar Bandung semakin ramah bagi semua.
“Kita akan fokus pada inklusivitas, terbuka terhadap keberagaman agama, budaya, suku, bahkan kondisi sosial dan disabilitas,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa, menjelaskan Bandung Barat Culture Festival 2025 jadi puncak rangkaian kegiatan pasca-AAYF yang sebelumnya digelar di empat wilayah kota.