“Ada juga yang gak tidur semalam pada gadang. Pasalnya khawatir ada gempa susulan,” ucapnya.
Sementara itu, terpantau menyisir sejumlah lokasi posko pengungsian dan ywda darurat dan informasi diterima juga Senin (21/11/2022) malam, para pengungsi banyak membawa anaknya (balita) untuk tidur di karpet atau tikar dibalut selimut.
“Ya! Meskipun kedinginan dihempas angin malam itu menusuk sampai dalam tulang terasa,” aku Dase (42) seorang pengungsi lainnya, wargaa Kampung Cageundang, Desa Sukamaju.
Saat itu, terpantau cuaca gelap gulita ditambah angin kencang. Bahkan, seperti tersisir sambangi sejumlah tenda pengungsian, lapang berubah jadi lautan manusia, dan rumah jadi istana keluarga kosong, ditambah aliran listrik pun mati total dari mulai siang hingga malam.
Sementara itu warga terdampak guncang gempa dahsyat menjadi korban baik yang meninggal dan luka ringan, sedang dan berat diantaranya Kecamatan Cianjur kota, Cugenang, Warungkondang, Gekbrong, Cilaku dan terasa di sejumlah kecamatan lainya di Kabupaten Cianjur. Dan, kini telah dirawat di RSUD Sayang, Cianjur untuk pengobatan secara bertahap. (Mul)
