Begini Suka Duka Petugas Nakes Pemulasaran Jenazah Covid-19 di RSUD Cianjur

JABARNEWS | CIANJUR – Pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Cianjur, Jawa Barat per hari capai sekitar enam orang. Dan, itu kebanyakan warga lokal dan juga luar daerah.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur, dr. Darmawan Setiabudhi Dahlan, dalam keterangan tertulisnya kepada, JabarNews.com, Senin (9/8/2021).

“Ya, bahwa untuk pemandian jenazah Covid-19 maupun non Covid-19 yang khusus perempuan di RSUD Cianjur sudah ada petugas wanita,” kata Dirut, pagi ini.

Dia menambahkan, jadi tidak boleh oleh yang laki-laki. Dan, petugas kamar jenazah yang perempuan sesuai permintaan pak Bupati Cianjur H. Herman Suherman, saat ini punya dua orang.

“Alhamdulillah semua disediakan APD lengkap dan sesuai prosedur protokoler kesehatan untuk pelaksanaan pemakaman jenazah pasien Covid-19,” singkat dr. Darmawan.

Baca Juga:  Menyimak Sejumlah Langkah Penanganan Banjir di Jabar

Sementara itu, bagian staf Pemulasaran Forensik RSUD Cianjur Sony Irawan mengatakan, pelaksanaan pemakaman pasien Covid-19, tidak lebih dari enam dalam sehari.

“Nah, waktu pemakaman pagi, siang ataupun malam. Itu tiada hari tanpa pelayanan untuk RSUD Cianjur,” diakui Sony.

Ia mengungkapkan, menangani Covid-19 untuk peralatan segala sesuatunya ada. Artinya lengkap, mulai dari peti, kain kafan serta plastik. Dan, cara pemulasaran juga alhamdulillah dengan syariat Islam, yang dipakai.

“Untuk muslim dan untuk non muslim juga kita menjaga kesopanan jenazah,” bilang Sony.

Masih ujarnya, alat pelindung diri (APD) lengkap untuk melaksanakan protokol kesehatan (Prokes) dan menguburkan jenazah. Perlu diketahui suka duka, dengan pelayanan, senang hati, keikhlasan melaksanakan pemakaman Covid-19.

Baca Juga:  Polres Purwakarta Gelar Kampanye Keselamatan Untuk Kemanusiaan

“Pelaksanaan pemakaman jenazah pasien Covid-19 sebagai upaya untuk memutus mata rantai wabah atau virus Corona,” tutur petugas nakes Pemulasaran Jenazah Forensik RSUD Cianjur, pagi.

Ia memaparkan, selalu memberikan yang terbaik pelayanan buat keluarga pasien, tentang wabah Covid-19 supaya warga bisa paham dan mengerti. Bahwa penguburan pasien jenazah terpapar Covid-19 itu dengan syariat Islam.

“Nah, hal ini untuk diketahui. Supaya masyarakat Cianjur lebih mengerti lagi dengan wabah Covid-19, dan semoga berharap masa pandemi Covid-19 segera berakhir,” tutup Sony.

Terpisah, Wawan Setiawan (50) warga Jakarta mengatakan, cerita singkat telah meninggal ayahnya terkonfirmasi Covid-19, berinisial N (almarhum). Dan, berkoordinasi dengan petugas nakes RSUD Cianjur, itu dirawat selama satu minggu lebih di ruang ICU.

Baca Juga:  250 Pria Gay di Bekasi Ikuti Pembinaan

“Jujur baru pertama kali ini melihat pemulasaraan jenazah dengan proses sesuai dengan syariat Islam,” katanya.

Diakuinya, bahkan bagian Forensik RSUD Cianjur itu mempersilahkan atau mendokumentasikan ayahnya dipulasara Covid-19, dan melihatnya memakai APD lengkap.

“Saya atas nama keluarga mengucapkan terima kasih kepada RSUD Cianjur khususnya, dan tenaga kesehatan (Nakes) yang telah merawat ayah terutama kepada forensik telah memberikan edukasi baik dan benar pelayanan protokol kesehatan.

“Jadi yang meninggalnya itu bapak saya kang,” aku dan singkat Wawan Setiawan. (Mul)