Ia juga mengingatkan agar proses rekrutmen dilakukan secara transparan dan akuntabel, tanpa permainan yang merugikan warga lokal.
“Kami akan minta verifikasi KTP dan ijazah. Saya menemukan selisih data pekerja hingga 40-60 persen di beberapa perusahaan,” kata Asep.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi, Nur Hidayah Setyowati, mengatakan kegiatan ini akan digelar secara luring (offline) agar pencari kerja bisa langsung bertemu dengan perusahaan.
“Tahun ini kami gelar secara langsung agar pencari kerja lebih leluasa. Setiap perusahaan akan difasilitasi gerai, bahkan sebagian akan langsung melakukan wawancara di tempat,” ungkap Nur Hidayah.
Pencari kerja cukup membawa lamaran digital di ponsel masing-masing dan memindai barcode di booth perusahaan untuk mengirimkan data lamaran.