Tim Satreskrim membeli langsung beras kemasan 5 kilogram dari pedagang pasar sebagai sampel. Selanjutnya, sampel tersebut dibawa ke laboratorium milik Bulog untuk dilakukan uji kualitas dan berat riil guna memastikan kandungan dalam kemasan benar-benar sesuai dengan label yang tertera.
Uyun mengatakan, apabila ditemukan indikasi beras oplosan, pihaknya akan melakukan pendataan terhadap temuan tersebut, termasuk mencatat merek beras dan lokasi pembeliannya.
“Misalnya kita temukan (indikasi beras oplosan), kita akan lakukan proses dulu. Kita lakukan pengujian terhadap produk tersebut. Seperti apa berkaitan dengan kualitasnya, apakah sesuai dengan merk, dengan label? Apakah ada pengoplosan atau berkaitan dengan kualitasnya? Itu kan perlu dilakukan uji lab,” jelasnya.
Selain fokus pada beras, tim gabungan juga memantau harga kebutuhan pokok lainnya seperti gula, minyak goreng, dan telur. Hasil sidak menunjukkan bahwa harga masih berada pada level stabil dan pasokan bahan pangan dinilai aman serta mencukupi kebutuhan masyarakat.
“Tim ini akan terus turun ke lapangan untuk memastikan tidak ada penyimpangan atau spekulasi harga yang dapat merugikan masyarakat,” tegas Uyun.(Gin)