Cicadas juga dikenal karena inovasi-inovasi sosialnya yang viral. Salah satunya adalah “Gang Sarebu Punten”, gang sempit yang disulap menjadi kampung kreatif dengan lukisan 3D permainan anak seperti ular tangga dan jebakan Batman. Bahkan pernah terjadi, jenazah warga harus dikeluarkan lewat atap rumah karena sempitnya gang.
Lurah Cicadas, Tjakra Irawan, yang menjabat sejak 2022, mengusung pendekatan “Rembug Warga” untuk mendorong partisipasi dan kreativitas masyarakat. Ia menyebut berbagai program seperti “Desa Hantu” di Gang Benteng, simulasi evakuasi kebakaran, hingga zona perokok seperti JOKO (Pojok Roko) dan ZORO (Zona Roko) sebagai bentuk nyata dari internalisasi nilai-nilai Pancasila di masyarakat.
“Bukti Pancasila itu hidup ya dari sini. Cicadas bukan hanya padat, tapi juga Pancasilais,” ujar Tjakra di Bandung, Jumat (6/6/2025).
Pada peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025, Cicadas kembali ramai diperbincangkan di media sosial karena keunikan ini. Kota Bandung sendiri masuk sebagai salah satu kota teladan dalam pengamalan Pancasila secara nyata, berdampingan dengan Magelang dan Kuningan.
Dengan warisan sejarah seperti Penjara Banceuy dan Konferensi Asia Afrika 1955, serta pendekatan ideologi hidup dari Wali Kota Muhammad Farhan, Bandung dinilai berhasil menjadikan Pancasila sebagai panduan moral dan sosial, bukan sekadar hafalan.





