“Korban menegur pelaku karena seharian membawa motor tanpa izin dan tidak pulang,” kata Sosialisman dalam konferensi pers, Senin, 27 April 2025.
Menurut keterangan polisi, setelah dimarahi, ALH pergi dari rumah dan melampiaskan kekesalannya kepada RAW. Keduanya kemudian merencanakan pembunuhan terhadap Suyono.
Aksi brutal tersebut dimulai saat ALH mengambil sebilah pisau berukuran 25 sentimeter dari warung tempat kejadian. Ia lalu menyerang kakeknya.
“Saat korban berusaha lari, ia terjatuh di depan warung,” ujar Sosialisman.
Melihat korban terjatuh, ALH bersama RAW menyeret Suyono ke dalam warung, menutup rolling door, lalu melanjutkan serangan dengan tikaman berkali-kali di kaki, tangan, hingga kepala. Akibat kekerasan itu, pisau yang digunakan bahkan sempat bengkok.