Menurut Dedi, sebagian peserta aksi hanya ikut-ikutan tanpa memahami isu, sementara ada kelompok terorganisir yang sengaja memprovokasi kerusuhan.
“Namun pada akhirnya mereka yang mempersiapkan untuk rusuh itu hilang menjelang pagi. Mereka sudah terlatih dan terorganisir sehingga yang menjadi korban adalah yang tidak tahu apa-apa, seperti demonstran tulus atau pengendara motor,” ujarnya.
Dedi menegaskan, siapa pun yang berbuat anarkis di Jawa Barat akan ditindak tegas karena merugikan masyarakat lain. Ia juga mengimbau warga Jabar menjaga keharmonisan dan kebersamaan di tengah aksi solidaritas. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News