JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat bakal memperluas cakupan program pendidikan karakter berbasis semi-militer.
Setelah sebelumnya menyasar pelajar bermasalah, kini program tersebut akan diperuntukkan juga bagi masyarakat umum yang kerap meresahkan lingkungan.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan bahwa keputusan ini diambil menyusul maraknya keluhan warga soal aksi premanisme, minum-minuman keras di tempat umum, pungutan liar, dan gangguan keamanan yang berpotensi menghambat investasi.
“Kalau yang melakukan pelanggaran hukum, tentu diproses secara pidana. Tapi bagi mereka yang tidak melanggar hukum namun meresahkan, akan kami bina lewat pendidikan karakter di barak militer, setelah program untuk pelajar rampung,” ujar Dedi dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/5/2025).