Hasilnya, kata dia, menunjukkan bahwa pemerintah sebenarnya bisa berperan aktif dalam menyelesaikan persoalan perilaku remaja.
“Semalam sebagian anak kami pertemukan dengan psikolog, dan ternyata bisa diatasi. Asal ada tindakan nyata dari pemerintah,” sambungnya.
Meski menuai pujian dari sejumlah pihak, Dedi menyadari program tersebut tak lepas dari sorotan dan kritik. Ia menyebut bahwa berbuat baik di Indonesia tidak selalu mendapat sambutan positif.
“Tapi ingat, di negeri ini berbuat baik belum tentu dinilai baik,” kata Dedi yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi atau KDM.