Menanggapi pernyataan Gubernur, Direktur Utama BIJB Kertajati, Muhammad Singgih, buka suara.
Ia menjelaskan bahwa biaya operasional sebesar Rp60 miliar per tahun bukan pemborosan, melainkan angka minimal setelah dilakukan efisiensi menyeluruh.
“Kalau bicara kebutuhan, idealnya bisa mencapai Rp9 sampai Rp10 miliar per bulan. Tapi sekarang sudah ditekan sedemikian rupa. Angka Rp60 miliar itu justru hasil efisiensi,” kata Singgih saat dihubungi, Rabu, 11 Juni 2025.
Singgih merinci bahwa sebagian besar biaya digunakan untuk menjaga standar layanan dan keselamatan penerbangan yang harus memenuhi aturan internasional 3S+1C: safety, security, service, dan compliance.