“ASN saja spirit pemahamannya rendah. Coba lihat anak-anak sekolah, lebih rendah lagi. Maka diperlukan upaya ekstra dari gubernur untuk membangun kesadaran itu,” kata Dedi.
Ia menjelaskan bahwa bela negara terbagi menjadi dua aspek, yakni formal dan kultural.
Bela negara secara formal dapat dilakukan melalui pendidikan semi militer, sementara secara kultural diwujudkan dalam bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan sumber daya alam.
“Kultural itu misalnya menjaga gunung agar tidak ditebangi sembarangan, mengeruk sungai yang tertutup sedimentasi, mencegah pembangunan di bantaran sungai, membuka ruang sawah, dan menanam pohon. Itu esensi bela negara yang sebenarnya karena Indonesia adalah negara yang kaya dengan hutan, gunung, sawah, dan lautan,” papar Dedi.