“Itu hanya asumsi orang, Pak. Saya tidak seperti yang mereka bayangkan. Bisa ditanyakan langsung ke warga saya. Saya sering turun ke masyarakat, makan bersama mereka tanpa mereka sadari, bahkan ikut ke sawah,” katanya.
Dedi kemudian kembali menanyakan soal tas mewah yang sempat membuat Wiwin dikenal sebagai kepala desa yang bergaya hidup glamor.
“Dulu, Ibu pernah disebut sebagai kepala desa yang kerap memakai tas mahal. Apakah itu benar?” tanya Dedi.
Menanggapi hal tersebut, Wiwin kembali memberikan klarifikasi. “Sebenarnya tidak seperti itu, Pak. Sebelum ke kantor desa, saya hampir setiap pagi menghadiri pengajian ibu-ibu,” ujarnya.
Percakapan ini pun menjadi perbincangan di media sosial, dengan banyak warganet yang memberikan tanggapan beragam mengenai sikap dan gaya hidup sang kepala desa. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News