Sebaliknya, kawasan Rebana hanya mencatat nilai investasi yang relatif kecil:
- Subang Rp2,39 triliun
- Kabupaten Cirebon Rp878,31 miliar
- Majalengka Rp699,57 miliar
- Indramayu Rp362,33 miliar
- Kota Cirebon Rp252,46 miliar
- Kuningan Rp67,54 miliar
Menurut KDM, terdapat sejumlah penyebab yang membuat kawasan Rebana belum mampu bersaing, mulai dari akses infrastruktur yang belum merata, hingga kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang belum memenuhi kebutuhan industri.
“Pertama, konektivitas infrastruktur belum memadai. Kedua, sarana dan prasarana seperti jaringan air bersih juga masih terbatas,” ungkapnya.
Lebih jauh, ia menekankan pentingnya sinkronisasi pendidikan dan kebutuhan industri. Banyak lulusan SMK yang dinilai belum siap kerja dan masih perlu pelatihan tambahan.
“Harus ada link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Jangan sampai anak SMK belajar tiga tahun, tapi saat lulus masih harus kursus lagi agar bisa diterima industri,” ujar KDM.
Tak hanya soal industri manufaktur, KDM juga mendorong pemda di kawasan Rebana agar melihat potensi lain seperti pariwisata, industri kreatif, dan pertanian.





