Daerah

Dekranasda: Batik Print Bisa Lemahkan Pengarajin Batik Tulis

×

Dekranasda: Batik Print Bisa Lemahkan Pengarajin Batik Tulis

Sebarkan artikel ini

JABAR NEWS | BANDUNG – Melihat perkembangan batik saat ini masyarakat dan para pengrajin batik tulis sudah tidak mengindari keberadaan batik printing yang kian beredar di masyarakat.

“Hari ini kita tidak bisa menghindar, ada pelaku-pelaku usaha yang kemudian ingin menjawab kebutuhan masyarakat dengan jumlah besar, dalam partai besar yang kemudian harus dengan motif yang sama, sehingga pendekatannya mereka menggunakan printing,” ujar Ketua Dekranasda Jabar, Netty saat diwawancara, Senin (02/10/2017).

Baca Juga:  Lantik 370 PNS untuk Jabatan Fungsional, Ridwan Kamil: Rotasi dan Mutasi Adalah Dinamis

Netty mengatakan idealnya yang dinamakan batik itu merupakan kain batik yang melalui proses pewarnaan canting proses pencucian dan sebagainya sedangkan untuk batik printing tidak ada proses pewarnaan manual karena sepenuhnya memakan mesin.

“Sebetulnya kita inginnya idealis bahwa yang namanya membatik itu‎ ada proses canting ya dan pelabelan (cap) itu kita menggunakan lilin, malam dan sebagainya, kemudian kita menembok (menutup) area yang tidak ingin diwarnai dan sebagainya, ada proses pencucian dan sebagainya,” ucapnya.

Baca Juga:  Catatkan Penjualan Lebih Dari 3.500, SEVA Bidik Pembeli Mobil Pertama Secara Online

“Bahkan kemarin juga dalam kreanusa meskipun namanya pameran kreanusa masih adalah satu dua kebocoran, kecolongan, istilahnya orang memasukan motif-motif batik yang dibuat dengan cara printing. Kalau idealisnya tadi, batik tulis ya,” tambahnya.

Untuk meredam perkembangan batik printing tersebut maka diperlukan idealisme sehingga pengguna batik tulis masih terus ada sehingga diharapkan kemudahan teknologi pembuatan kain tidak mematikan usaha pengrajin batik tulis.

Baca Juga:  Dibalik Segudang Penghargaan Pemprov Jabar, Ada Empat Juta Warga Miskin Kurang Perhatian

“Nah yang paling mungkin kita lakukan adalah kita membangun idealisme sehingga pengguna batik tulis dan cap ini masih ada, jangan sampai dengan berbagai teknologi kemudahan pembuatan kain dengan sistem printing itu semua orang beralih. Nah itu yang harus kita sadarkan kepada masyarakat, sehingga batik tulis dan cap masih jadi pilihan,”terangnya. (Nur)

Jabar News | Berita Jawa Barat

Tinggalkan Balasan