Salah satu kendala mendasar yang dihadapi Kertajati adalah soal kru penerbangan.
Mayoritas awak pesawat masih berbasis di Jakarta, sehingga perjalanan darat menuju Majalengka memakan waktu hingga empat jam.
Menurut Dedi, rute Halim-Kertajati menjadi solusi penting untuk mobilisasi kru.
“Problem Kertajati itu kru harus dari Jakarta. Kalau lewat darat bisa empat jam, dan itu tidak efisien. Maka kita perlu rute Halim-Kertajati untuk angkut kru,” jelasnya.