“Kami tidak ingin ada lagi kasus seperti Arka. Warga harus peduli dan segera melapor ke pihak berwenang jika ada gejala serupa,” tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, menjelaskan bahwa kasus Arka pertama kali terdeteksi saat pemeriksaan di Posyandu pada usia dua bulan. Petugas kemudian meminta orang tua membawa anaknya ke puskesmas untuk evaluasi lebih lanjut.
Hasil pemeriksaan menunjukkan Arka mengalami gizi buruk dengan indikasi penyakit penyerta, yakni dugaan kelainan saluran pernapasan sejak dalam kandungan.
“Arka dirujuk ke RSUD Cimacan untuk penanganan intensif. Ia mendapatkan asupan nutrisi melalui selang karena kondisi kesehatannya,” kata Yusman.
Karena kompleksitas penyakit penyertanya, Arka rencananya akan dirujuk ke RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, yang memiliki fasilitas lebih lengkap.
