Dikira Boneka, Mayat Laki-laki Mengapung Di Kali Bekasi

JABARNEWS | KOTA BEKASI – Sesosok mayat menggegerkan warga di Perumahan Kemang Pratama III, RT 05/13, Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. Mayat berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan mengapung di Kali Bekasi dekat perumahan setempat, Jumat (3/8/2018) malam.

Belakangan diketahui, itu merupakan jasad Suparman (33), warga Kampung Rawa Panjang RT 04/05, Sepanjang Jaya, Rawalumbu. Petugas kemudian mengevakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi untuk divisum.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Metropolitan Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, jenazah korban pertama kali ditemukan petugas keamanan perumahan bernama Indi (39).

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Hadiri Istighotsah dan Do'a Bersama untuk Keselamatan Nusantara

Saat itu, Indi mencurigai benda seperti boneka dalam posisi tertelungkup di atas permukaan kali. Indi kemudian mengeceknya, dan mendadak dia terkejut bahwa benda yang dianggapnya seperti boneka adalah sesosok mayat pria.

’’Saat ditemukan korban mengenakan kaus kuning kombinasi biru bertuliskan SMPI Al Azhar Kemang Pratama dan celana pendek warna krem,” kata Erna seperti dikutip Jabar.Pojoksatu.Id, Sabtu (4/8/2018).

Baca Juga:  Polisi Tetapkan Seorang Tersangka Pemilik Ladang Ganja di Gunung Karuhun Cianjur

Erna mengatakan, anggota Polsek Bekasi Timur yang mendapat informasi warga, bergegas menuju lokasi. Belasan petugas kemudian mengevakuasi jenazah korban yang mengapung di Kali Bekasi, dan membawanya ke RSUD Kota Bekasi.

Menurut Erna, saat ini penyidik masih mendalami keterangan warga sekitar dan keluarga korban untuk mengetahui penyebab kematian Suparman.

Namun berdasarkan penyelidikan sementara, korban diduga mengalami depresi yang berkepanjangan sehingga nekat mengakhiri nyawanya.

Baca Juga:  Uu Ruzhanul Ulum Tegaskan Operasi Pasar Minyak Goreng untuk Penuhi Kebutuhan Masyarakat

’’Berdasarkan keterangan keluarga korban, Suparman sudah mengalami depresi,” ujar Erna yang menyebutkan korban belum bekerja.

Karena itu, kata Erna, keluarga korban menolak jenazahnya diotopsi petugas. Keluarga korban bahkan sudah mengikhlaskan kejadian ini, sehingga jenazah Suparman langsung dibawa pulang untuk segera dimakamkan.

’’Keluarga korban sudah membuat surat pernyataan bahwa ini adalah musibah dan tidak melakukan upaya hukum,” tandasnya. (Anh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat