Dilanda Kemarau, Petani Tembakau Bandung Barat Malah Untung Besar

Petani Tembakau Bandung Barat
Petani Tembakau Bandung Barat

JABARNEWS | BANDUNGPanen raya tembakau di Kabupaten Bandung Barat (KBB) naik drastis imbas kemarau panjang sejak pertengahan tahun 2023. Petani diuntungkan musim kemarau karena cuaca panas bisa mengurangi serangan hama pada daun tembakau serta mempercepat pengolahan pasca panen, salah satunya proses pengeringan.

Data Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), Bandung Barat mencatat panen raya tembakau telah berlangsung sejak pertengahan tahun. Hingga saat ini, produksi hasil penen telah menyentuh angka 9 ton tembakau rajang kering. Angka tersebut telah melebihi hasil panen tahun sebelumnya yang hanya menghasilkan 6 ton tembakau kering.

Baca Juga:  Kasus Covid-19 di Kalangan PNS Tinggi, Pemkab Karawang Terapkan WFH

“Tahun ini kita naik drastis. Sudah ada 9 ton tembakau kering. Ini belum puncaknya, karena panen raya masih berlangsung hingga akhirnya tahun nanti,” kata Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) KBB, Agus Rianto, Senin 4 Agustus 2023.

Baca Juga:  Pulang dari Sawah, Ayah dan Anak Hanyut di Sungai Leuweung Hejo Kabupaten Sukabumi

Selain meningkatkan hasil penen, cuaca panas dinilai meningkatkan kualitas tembakau sehingga otomatis harga jual naik. Jika tahun sebelumnya, tembakau rajang kering Bandung Barat dijual dengan harga Rp20-25 ribu per lempeng, tahun ini meningkat jadi Rp35-40 ribu per lempeng.

Baca Juga:  Info Loker Karawang Posisi Operator Produksi di Nipro Indonesia, Cek Syaratnya Disini

“Jadi panas terik membuat kualitas tembakau masuk grade B sampai A. Harganya berkisar RP35-40 ribu. Ini karena cuaca panas membuat aroma daun tembakau keluar dan warnanya kuning langsat,” terang Agus.