Langkah tersebut, lanjut Yusman, bertujuan untuk meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap kualitas makanan dan kebersihan lingkungan produksi.
Selain itu, Dinkes Cianjur juga telah mengagendakan rangkaian kegiatan kesehatan untuk menjamin keamanan pangan. Kegiatan tersebut meliputi uji kualitas air, tes makanan, serta usap dubur terhadap siswa yang terdampak, guna memastikan ada tidaknya bakteri atau kuman penyebab infeksi.
“Kami harap hari ini seluruh pihak bisa menyepakati untuk melakukan pemeriksaan secara rutin dan berkala,” tutup Yusman.
Diketahui, 33 siswa dari MAN dan belasan siswa SMP PGRI Cianjur sempat menjalani perawatan di RSUD Sayang Cianjur setelah mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan dari program MBG. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News