Farhan juga menyoroti beban keuangan Pemprov Jabar yang harus menanggung biaya operasional BIJB Kertajati.
Ia menyebut angka subsidi itu mencapai Rp60 miliar per tahun, bahkan diduga lebih besar dari itu.
“Saya dengar malah sebetulnya lebih dari Rp60 miliar setahun. Jadi saya sangat menghargai Pak Gubernur, dari sejak Februari diskusi intensif kami menunjukkan ada niat untuk mengoptimalkan Kertajati. Tapi sigana geus mulai kapepet,” kata Farhan.
Polemik antara optimalisasi Bandara Kertajati dan keterbatasan Bandara Husein diperkirakan masih akan terus berlanjut, seiring perdebatan antara efisiensi anggaran dan kepentingan pembangunan kawasan. (tik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News