Dituduh Danai Teroris, FKAM: Itu Fitnah, Kami Independen

JABARNEWS | BANDUNG – Forum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM) membantah atas tuduhan mengumpulkan dana untuk pembiayaan dan terafiliasi dengan kegiatan terorisme.

Ketua Umum FKAM, Rahmat Wahyudi mengatakan bahwa tuduhan tersebut merupakan fitnah yang ditujukan pada lembaganya.

“Kami membantah keras berita tersebut dan menganggapnya sebagai fitnah yang keji terhadap lembaga kami,” kata Rahmat dalam keterangan tertulis yang diterima jabarnews.com, Senin (21/12/2020).

Rahmat menyampaikan bahwa sejak berdirinya FKAM pada 15 Juli 1998, tidak berafiliasi kepada organisasi apapun dan bersifat independen. Bahkan, lanjut Rahmat, semula bersifat lokal kota Surakarta, namun kemudian atas respon dan kepercayaan umat berkembang hingga ke berbagai daerah seperti saat ini.

Selain itu, dia menjelaskan, bahwa semua dana yang masuk kepada lembaga FKAM tercatat dengan baik dan dilaporkan secara berkala kepada lembaga terkait, baik Baznas maupun Kemenag.

Baca Juga:  Besok Puncak Arus Mudik Lebaran di Karawang, Polisi Siapkan Skema Ini

“Sistem keuangan dan laporan kami diaudit oleh auditor independen mulai tahun 2017, 2018 dan 2019 dengan mendapatkan Predikat Wajar,” jelasnya

“Semua dana yang terkumpul tercatat dengan baik dan tersalurkan kepada yang berhak menerimanya sebagaimana fokus kami pada Dakwah dan Kemanusiaan,” tambahnya.

Bakhan, ungkap Rahmat, berbagai aktivitas dakwah dan kemanusiaan yang dilakukannya publikasikan dan bisa dilihat di media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan Youtube.

Atas dasar itu, untuk meningkatkan kepercayaan umat yang sedemikian besar tersebut mendorong FKAM untuk melakukan administrasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan dengan membentuk lembaga Baitulmal FKAM.

Baca Juga:  Ada Indikasi Korupsi, Aktivis Geruduk Disdikpora Cianjur

“Kegiatan kami dapat dilihat di berbagai media sosial FKAM cabang di daerah-daerah. Sedangkan kegiatan dalam bentuk majalah yang kami kemas dalam ’22 Tahun FKAM Membangun Negeri’,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Rahmat menyebut, pada 25 Desember 2004 organ Laskar Jundullah atas kebijakan pengurus diberhentikan dan dialihkan kegiatannya menjadi SAR FKAM. Misi pertama SAR FKAM menjadi Tim Kemanusiaan Ibu Negara Ani Yudhoyono dalam Tsunami Aceh.

“Dalam misi kami mampu mengumpulkan bantuan hingga l Hercules penuh, sehingga untuk pengangkutannya dijemput langsung ke Bandara Adi Sumarmo, Solo,” ucapnya.

Selain itu, sambung Ramhat, FKAM hampir setiap bencana besar di Indonesia SAR FKAM selalu mengirimkan tim, misal: Gempa Yogya-Klaten, Gempa Padang Sumatera Barat, Tsunami Pangandaran, Erupsi Merapi, Erupsi Kelud, Longsor Mogol Tawangmangu, Longsor Banjarnegara, Banjir Pacitan, Banjir Brebes, Banjir Demak, Gempa Lombok, Gempa Palu dan berbagai kejadian bencana di berbagai daerah lainnya.

Baca Juga:  Warga di Purwakarta Heboh! Ada Mayat Terduduk di Pinggir Jalan

“Semua SAR FKAM di cabang-cabang FKAM tergabung dengan BPBD daerah dalam menjalankan misi kemanusiaan tersebut,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Kadiv Humas Polri, Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono sebelumnya menjelaskan organisasi teroris Jamaah Islamiah (JI) mendapatkan sumber dana dari kotak-kotak amal yang disebar di berbagai tempat.

Lewat kotak amal, mereka menggunakan nama yayasan resmi yang mencantumkan nama dan kontak yayasan, nomor SK Kemenkumham, Baznas dan Kemenag, serta melampirkan majalah yang menggambarkan program-program yayasan.

Penulis: Rian Nugraha