“Grand Final Duta GenRe Jabar 2025 adalah ajang apresiasi sekaligus akselerasi. Kita ingin melahirkan role model yang bisa jadi inspirasi di lingkungannya. Karena remaja hari ini bukan sekadar generasi penerus, tapi agen perubahan,” katanya.
Seluruh finalis sebelumnya menjalani karantina tiga hari, mendapatkan pembekalan, dan memaparkan program solutif mereka. Bunda GenRe Jawa Barat, Siska Gerfianti, menegaskan bahwa peserta tidak hanya dituntut tampil percaya diri, tetapi juga menawarkan gagasan relevan dengan persoalan remaja di daerah masing-masing.
“Kita ingin anak-anak muda peduli pada pembangunan di daerahnya. Mereka harus memaknai isu-isu yang ada dan memberikan solusi, entah lewat konseling, kampanye, atau program nyata,” jelasnya.
Siska menilai sejumlah finalis sudah menunjukkan terobosan kreatif, bahkan ada yang membuat simulasi permainan hingga role play tentang kesehatan mental.
“Yang penting bukan sekadar public speaking, tapi punya program konkret. Itu tandanya mereka paham kebutuhan remaja,” tambahnya.