“Menurut saya dengan keahlian para sejarawan ini, waktu yang tersedia sudah ideal. Jadi jangan cari-cari alasan aneh,” tegasnya.
Fadli juga memastikan bahwa setelah seluruh jilid sejarah selesai, Kementerian Kebudayaan akan menggelar diskusi publik terbuka untuk membahas isi dan proses penulisan sejarah tersebut.
“Kami terbuka untuk dialog. Ini bukan proyek diam-diam. Tapi sejarah Indonesia harus ditulis oleh orang yang tepat, dengan cara yang benar, demi masa depan bangsa,” pungkasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News