“Saya kira kita bisa memanfaatkan budaya gastronomi sebagai alat untuk diplomasi,” ujarnya.
Farhan juga mendorong kalangan akademisi untuk melakukan penelitian terkait kekayaan sumber pangan di Kota Bandung.
“Saya minta unsur akademisi meneliti sumber pangan di Kota Bandung. Karena konsumsi tinggi nanti akan bermanfaat, mengingat Kota Bandung merupakan pusat perdagangan produk makanan,” tambahnya.
Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian Koperasi dan UKM, Bagus Rachman, menambahkan bahwa kekuatan kuliner Indonesia juga terletak pada penggunaan bumbu rempah.
“Bumbu rempah menjadi hal utama yang perlu diperkuat. Ini akan menjadi branding khas Indonesia di mata dunia,” tutur Bagus.
Senada, Direktur Bidang Kuliner Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Andy Ruswar, menyebut Kota Bandung memiliki kekayaan kuliner yang unik sehingga layak dikembangkan dalam kerangka diplomasi gastronomi.