DaerahRagam

Galeri G Sidharta di Lawangwangi Jadi Titik Awal Lahirnya Museum Seni Rupa Ikonik Indonesia

×

Galeri G Sidharta di Lawangwangi Jadi Titik Awal Lahirnya Museum Seni Rupa Ikonik Indonesia

Sebarkan artikel ini
Galeri G Sidharta
Patung yang di pamerkan di Galeri G Sidharta di Lawangwangi, Bandung, Sabtu (14/6/2025). (Foto: Rian/JabarNews).

JABARNEWS | BANDUNG – Sebuah babak baru dalam sejarah seni rupa Indonesia dimulai dengan diresmikannya Galeri G Sidharta di Lawangwangi Creative Space, Bandung, Sabtu (14/6/2025).

Inisiatif ini digagas oleh ArtSociates sebagai langkah awal menuju pembentukan Museum G Sidharta, yang bertujuan mendokumentasikan dan mempublikasikan warisan artistik serta pemikiran Gregorius Sidharta Soegijo, salah satu tokoh sentral seni rupa modern Indonesia.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Hari Ini Menabung Atau Investasi Bisa Jadi Ide yang Bagus Libra

Berada di kawasan Dago Giri, Pagerwangi, Bandung Barat, Galeri G Sidharta hadir sebagai ruang pengenalan awal atas karya-karya monumental G Sidharta. Pameran perdana bertajuk “Corpus & Amorf”, dikuratori oleh Heru Hikayat, menyuguhkan pembacaan artistik mendalam atas tubuh dan ragam hias sebagai kekuatan estetik dalam karya-karya sang maestro. Pameran ini berlangsung hingga September 2025.

Selain itu, galeri ini juga menampilkan pameran lintas generasi bertajuk “A Glimpse of Indonesian Formalism”, yang mempertemukan karya-karya seniman lintas dekade seperti Aming Prayitno, Kaboel Suadi, Mochtar Apin, Simon Admiraal, Umi Dachlan, hingga Lian Sahar dan tentu G Sidharta sendiri. Pameran ini dipajang di gedung utama Lawangwangi hingga 13 Juli 2025.

Baca Juga:  Lawangwangi Creative Space Gelar Pameran Tunggal Lian Sahar: Diam yang Bergerak

Dalam pidato pembukaan, Andonowati selaku direktur ArtSociates mengungkap bahwa proyek ini berawal dari amanat langsung keluarga G Sidharta untuk membangun museum sebagai bentuk penghargaan atas perjalanan seni dan pemikiran beliau. “Kami mulai mengelola karya G Sidharta sejak 2018, dengan lebih dari 100 karya patung, 60 persennya masih berupa molding. Hasil penjualan edisi karya akan digunakan untuk mendukung manajemen Museum G Sidharta,” ujar Andonowati.

Baca Juga:  Rahasia Merawat Wajah Tetap Sehat Sejak Zaman Yunani Kuno
Pages ( 1 of 2 ): 1 2