Daerah

Gawat, Kota Bogor Duduki Posisi Ketiga Tertinggi di Indonesia Soal Ini

×

Gawat, Kota Bogor Duduki Posisi Ketiga Tertinggi di Indonesia Soal Ini

Sebarkan artikel ini
Alun-Alun Kota Bogor
Alun-Alun Kota Bogor. (foto: istiemewa)
Alun-Alun Kota Bogor
Alun-Alun Kota Bogor. (foto: istiemewa)

“Selain itu, kondisi rumah yang tertutup, lembab, dengan banyak tumpukan barang dan genangan air juga menjadi tempat berkembang biak nyamuk,” tambahnya.

Syarifah Sofiah menjelaskan bahwa nyamuk Aedes Aegypti lebih menyukai daerah dingin seperti Kota Bogor dibandingkan dengan daerah panas. “Perbandingan data dengan daerah panas menunjukkan perbedaan signifikan,” ujarnya.

Baca Juga:  Oknum Guru Ngaji di Bogor Jadi Sasaran Aksi Massa, Kesal Karena Berbuat Ini Pada Anak Didiknya

Ia juga menekankan bahwa Kota Bogor aktif melaporkan kasus DBD ke Kemenkes Indonesia. “Aktivitas pelaporan yang rutin di daerah lain juga penting, tetapi yang tergambar dari data memang perlu diantisipasi,” kata Sekda.

Baca Juga:  Ini Lokasi SIM Keliling Purwakarta Senin 3 April 2023

Data menunjukkan bahwa terdapat sekitar 20 ribu penderita DBD di Kota Bogor dengan 11 kasus kematian, mayoritas di kelompok umur 7-15 tahun.

Untuk menanggulangi masalah ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan berbagai langkah pencegahan melalui Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN).

Baca Juga:  Sekolah Pemerintahan Desa Angkatan III 2023 Resmi Bergulir di Bogor

“Langkah-langkah seperti Gertak PSN di sekolah-sekolah, dan partisipasi Jumantik di tingkat RT/RW telah dilakukan. Kami berharap ini dapat mengurangi kasus DBD,” pungkas Syarifah Sofiah. (red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pages ( 2 of 2 ): 1 2