Dalam skema tersebut, setiap satu hektar lahan hutan nantinya akan dikelola oleh dua orang warga. Mereka bertugas mulai dari menanam hingga merawat pohon agar tumbuh kuat.
Terkait besaran insentif, Dedi menetapkan standar Rp50 ribu per hari. Nominal ini sengaja dipatok lebih tinggi dibanding rata-rata upah buruh tani di beberapa daerah agar menarik partisipasi rakyat.
“Mereka mendapat upah dalam setiap hari distandarkan oleh saya, Rp50 ribu. Itu lebih mahal dibanding upah nyangkul di daerah tertentu yang hanya Rp30 ribu,” kata Dedi.
Baca Juga: Parah! Oknum Perusahaan di Purwakarta dan Subang Kerap Buang Limbah B3 ke Sungai Karawang
“Kenapa harganya Rp 50.000? Agar banyak rakyat yang dilibatkan,” lanjutnya.
Mengenai jenis vegetasi, Pemprov Jabar akan memadukan tanaman hutan konservasi dengan tanaman produktif.





