Selain itu, ia mendorong optimalisasi sistem hidran dan akses air bersih, terutama di wilayah padat seperti Bukit Batu yang memiliki tujuh titik hidran. Menurutnya, proteksi kebakaran harus masuk dalam perencanaan infrastruktur dasar kota.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Disdamkarmat Kota Bandung, M. Yusuf Hidayat, menegaskan bahwa tugas Damkar saat ini tidak hanya sebatas pemadaman, tetapi juga mencakup penyelamatan, edukasi, mitigasi, dan pemberdayaan masyarakat.
“Fungsi kami kini lebih luas. Kami bergerak di empat ranah: pemadaman, penyelamatan, pencegahan, dan edukasi masyarakat,” kata Yusuf.
Menurut data Disdamkarmat, hingga pertengahan 2025 telah terjadi 113 kasus kebakaran di Kota Bandung. Penyebab utama berasal dari korsleting listrik dan kelalaian masyarakat, seperti penggunaan colokan listrik berlebih atau membakar sampah sembarangan.
“Sembilan puluh persen kebakaran karena kelalaian manusia. Fokus kami sekarang adalah edukasi dan simulasi agar masyarakat siap menghadapi api sejak awal,” tambah Yusuf.